Beredar Video Ahok Dukung Ganjar-Mahfud Dibanding Prabowo-Gibran, Ini Kata Pengamat BUMN

IndoPolitik.com – Jakarta – Pengamat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dari Universitas Indonesia Toto Pranoto merespons video tersebar luas Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok yang mengatakan tambahan memilih pasangan calon presiden Ganjar Pranowo kemudian Mahfud Md, jika Gibran Rakabuming Raka dipasangkan dengan Prabowo Subianto. Video yang beredar di dalam media sosial X juga diunggah oleh banyak akun.

Menurut Toto, anggota ataupun Ahok yang saat ini menjabat sebagai pengurus salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN)—Komisaris Utama PT Pertamina (Persero)—seharusnya bersikap netral. Jadi, kata dia, pandangan terkait pilihan urusan politik mustinya tidak ada dikampanyekan.

“Kalau pengurus BUMN memutuskan untuk terlibat dalam urusan urusan politik praktis, maka posisi struktural pada BUMN harus dilepaskan,” ujar Toto saat dihubungi pada Sabtu, 21 Oktober 2023.

Sebelumnya, video menyebar Ahok itu merupakan pernyataan yang mana mengomentari isu putra Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang dimaksud akan datang menjadi Calon Wakil Presiden Prabowo Subianto. “Yang pasti kalau buat saya, misalnya Mas Gibran jadi maju, ya saya pilih Ganjar mirip Mahfud lah. Karena lebih besar teruji,” kata dia dalam video tersebut.

Ahok mengatakan, Gibran itu baru menjadi Wali Kota Solo selama 3 tahunan. Sehingga menurut Ahok, dia belum teruji. Karena yang mana akan datang diurus pribadi delegasi presiden itu adalah negara. Dia juga menjelaskan bahwa pengalaman Gibran belum lengkap, seperti belum pernah menjadi anggota legislatif di dalam tingkat nasional Dewan Perwakilan Rakyat, lalu eksekutif di area tingkat daerah atau gubernur.

“Kalau pada DPR kan sudah mulai ngerti nih pemerintahan seperti apa. Anda belum pernah pada eksekutif yang tersebut tingkat provinsi. Anda nggak ngerti jadi presiden nanti,” ucap Ahok yang mana juga mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Dalamn video verdurasi satu menit lima detik itu, Ahok juga mengingatkan bahwa menjadi delegasi presiden itu bukan persoalan belajar. Karena, negara yang dimaksud dipertaruhkan untuk Indonesia emas 2045 nanti. Bahkan Indonesia juga sebentar lagi memiliki menduduk yang tersebut jumlahnya mencapai 300 jt jiwa.

Ahok mengatakan tiada meremehkan anak muda yang mampu lebih tinggi kreatif. “Tapi bicara tata negara, harus mengerti konstitusi saya enggak mau anak cucu kita harus nunggu sekian tahun lagi, males deh. Jadi kita nggak usah coba-coba deh,” tutur Ahok.

Tempo berupaya mengkonfirmasi persoalan video yang disebut juga mengajukan permohonan tanggapan atas kritik pengamat kepada Ahok. Namun, hingga berita ini ditayangkan, Basuki Tjahaya Purnama belum menanggapi pertanyaan yang dimaksud dilayangkan Tempo.

CATEGORIES
TAGS
Share This