
Kurangi Risiko Kegagalan, Kini Ada Inseminasi Buatan yang digunakan Perpendek Jalur Sperma ke Indung Telur
IndoPolitik.com – Bagi sebagian besar pasangan suami-istri, miliki keturunan adalah impian yang mana dinanti-nantikan. Namun sayangnya, tak semua pasangan dapat dengan mudah mewujudkan impiannya tersebut.
Sebenarnya telah dilakukan banyak kemajuan di dalam bidang kesehatan untuk mampu membantu miliki keturunan. Sayangnya keberadaan prasarana itu masih belum merata di tempat berbagai daerah di tempat Indonesia.
Kabar baiknya saat ini Grup RS Siloam menyediakan layanan inseminasi buatan dan juga bayi tabung di area RS Siloam Silampari dan juga RS Siloam Sriwijaya Palembang. Keduanya pun sama-sama bagian dari Assisted Reproductive Technology (ART) yang sudah membantu banyak pasangan untuk memperoleh kehamilan kemudian keturunan.
Klinik inseminasi RS Siloam Silampari berbeda dengan klinik Blastula IVF RS Siloam Sriwijaya Palembang. Prosedur inseminasi buatan atau Intra-Uterine Insemination (IUI) yang mana pada saat ini hadir di area rumah sakit itu digunakan untuk membantu memperpendek perjalanan sperma menuju indung telur demi terjadinya pembuahan.

Dalam prosedur ini, sperma dialirkan langsung ke dalam rahim untuk mengurangi risiko kegagalan saat sperma menuju ke indung telur. Sementara dalam program bayi tabung atau In-Vitro Fertilization (IVF) yang ada pada RS Siloam Sriwijaya Palembang, pembuahan dijalani di area luar tubuh wanita kemudian embrio yang sudah terbentuk ditanamkan kembali ke dalam rahim wanita.
Klinik inseminasi ini mempunyai 4 dokter spesialis kandungan untuk melayani calon orangtua yang dimaksud mau melakukan program kehamilan secara inseminasi buatan maupun secara konvensional. Untuk menggalang program kehamilan tersebut, RS hal itu juga menyediakan layanan penunjang seperti laboratorium pemeriksaan kualitas sperma serta sel telur serta pemeriksaan hormonal.
Semua prosedur dalam program inseminasi buatan mulai dari stimulasi sel telur, pengambilan sel sperma, proses inseminasi, proses pembuahan, program masa kehamilan, hingga program melahirkan dapat dijalani pada satu lokasi dalam RS Siloam Silampari.
“Penurunan hitungan kelahiran anak di dalam pulau Sumatera sendiri dipengaruhi oleh peningkatan pada umur pernikahan pertama, tingkat pendidikan, serta tingkat partisipasi kerja. Sementara itu kota Lubuklinggau sendiri merupakan kota terbesar ke-2 di tempat provinsi Sumatera Selatan, di area mana penduduknya didominasi oleh pekerja yang tersebut berasal dari luar kota,” ujar dr. Susanti Abdiwidjaja, M.Biomed, Direktur RS Siloam Silampari dalam keterangannya baru-baru ini.
Lebih lanjut ia mengatakan, dengan dibukanya klinik inseminasi serta bekerja sejenis dengan klinik Blastula IVF, RS Siloam Silampari berharap dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, terutama kesehatan kandungan di dalam kota Lubuklinggau sehingga warga tak perlu jarak jauh ke luar kota untuk mendapatkan serupa.