Pasukan Pengawal Revolusi Iran Terima 110 Unit High Speed Boat, Di Antaranya Bisa Luncurkan Rudal Anti Kapal

Pasukan Pengawal Revolusi Iran Terima 110 Unit High Speed Boat, Di Antaranya Bisa Luncurkan Rudal Anti Kapal

Di tengah ancaman serangan terbuka oleh Israel, Pasukan Pengawal Revolusi Iran (Iranian Revolutionary Guard Corps/IRGC) pada 12 Desember lalu meresmikan operasional dari 110 unit high speed boat di Pangkalan Angkatan Laut Bandar Abbas, pesisir Selat Hormuz. High speed boat untuk strategi swarm attack (serangan berkelompok) sudah lazim menjadi jargon Iran di kawasan Teluk Persia.

Dikutip dari iribnews-ir (12/12/2021), disebutkan ke-110 unit armada high speed boat yang diluncurkan terdiri dari tiga kelompok. Pertama adalah kelompok high speed boat yang dilengkapi rudal anti kapal Noor, dimana setiap speed boat pada sisi samping kanan dan kiri disematkan peluncur rudal anti kapal. Penempatan rudal anti kapal yang sejatinya adalah varian dari C-802 terbilang baru, pasalnya ukuran speed boat yang terbilang kecil. Bobot satu rudal Noor ditaksir mencapai 750 kg, punya panjang 6,5 meter dan diameter 36 cm.

Kelompok kedua adalah high speed boat yang dilengapi peluncur torpedo, kemudian ada high speed boat yang dilengkapi peluncur roket Ashura, bahkan disebut-sebut ada kelompok high speed boat nirawak (tanpa awak). Laksamana Alireza Tangsiri, Komandan Angkatan Laut IRGC, mengatakan bahwa rata-rata kecepatan high speed boat telah meningkat, dari sebelumnya dikisaran 55 knots (setara 101 km per jam), maka sekarang telah mencapai 75 dan 90 knots (setara 166 km per jam). Petinggi militer Iran itu menyebut, pada tahap selanjutnya high speed boat akan mencapai kecepatan 110 knots (setara 203 km per jam).

Sebelumnya, pada 28 Mei 2020, Pasukan Pengawal Revolusi Iran, mengadakan upacara di Lanal Bandar Abbas. Peristiwa yang mendapat liputan media internasional tersebut memang spektakuler, lantaran pasukan elite Iran resmi menerima 100-an lebih high speed boat dan beberapa alutsista lain sebagai unsur dominasi Iran di Selat Hormuz.

Menyadari lawan di lautan yang tak sepadan, Iran telah menerapkan model perang asimetris untuk ‘menggojek’ armada AS dan sekutunya di sekitaran Teluk Persia. Salah satu yang sempat membuat AL AS kerepotan adalah konsep gerilya high speed boat yang beberapa kali dengan barani mencoba memotong lintasan kapal perang dan kapal logistik AS yang melintas di Selat Hormuz.

Sejak dekade 80-an, konsep penggelaran armada speed boat sudah jamak diterapkan Iran dalam kampanye militer di Selat Hormuz. Jenis speed boat yang dipunyai Iran pun beragam, dan 95 persen disebut telah berhasil dibuat di dalam negeri. Beberapa nama speed boat Iran adalah Ashura Class, Tareq Class Zolfaghar Class dan Seraj Class, yang kesemuanya diproduksi Marine Industries Organization. Namun, diantara ketiga speed boat yang disebutkan, Seraj Class adalah yang paling mendapatkan perhatian.

Disebut paling mendapat perhatian karena Seraj Class adalah varian high speed boat milik Garda Revolusi Iran yang punya kecepatan paling super. Ditenagai dua mesin Caterpillar C18 dengan kekuatan 1.000 hp dan Arneson ASD12 surface drives, Seraj Class dapat melesat dengan kecepatan hingga 72 knots, atau setara 133 km per jam.

CATEGORIES
TAGS
Share This