
Rudal Anti Tank AT-1K Raybolt – Naik Pamor Setelah Digunakan Houthi, Pertama Kali Dipamerkan Di Indonesia
Belum lama ini beredar rekaman video yang mengindikasikan milisi Houthi Yaman menggunakan rudal anti tank buatan Korea Selatan, AT-1K Raybolt. Dari jalur pengadaan, jelas tidak mungkin Korea Selatan memasok senjata ke kelompok Houthi yang belum lama ini mendeklarasikan perang kepada Israel. Lantas dari mana Houthi mendapatkan Raybolt? dan seperti apa kemampuan rudal anti tank produksi Negeri Ginseng?
Dari analisa, kuat dugaan bahwa Raybolt yang digunakan Houthi berasal dari Arab Saudi atau Uni Emirat Arab, yang mana kedua negara itu memang berperang di perbatasan dengan Houthi. Sementara, Korea Selatan menjual Raybolt kepada dua negara kaya minyak itu. Alhasil Raybolt yang ada di tangan Houthi adalah hasil rampasan.
Dirunut dari spesifikasi, AT-1K Raybolt adalah rudal anti tank generasi ketiga portabel buatan LIG Nex1.Rudal ini meluncur dengan pola fire and forget menggunakan sistem pemandu inframerah dan memiliki hulu ledak tandem (tandem-warhead) untuk menghancurkan ranpur lapis baja dengan proteksi reaktif.
Raybolt memiliki mode serangan atas dan serangan langsung – top attack and direct attack pada target berupa tank. Dalam hal kemampuan, Raybolt diklaim dapat disandingkan dengan rudal anti tank buatan AS, FGM-148 Javelin, atau rudal anti tank buatan Israel, Spike-MR.
Raybolt mulai diproduksi massal pada Juni 2017. Sementara debut penampilan pertamanya di publik justru dilakukan di Indonesia pada ajang Indo Defence 2014 di Jakarta. Dan baru setahun kemudian Raybolt dipamerkan di Korea Selatan dalam ajang ADEX 2015.
Raybolt menggunakan propelan tanpa asap dan dapat ditembakkan dari dalam gedung. Rudal Raybolt dan Unit Observation and Launch Unit (OLU) dapat dipasang di kendaraan atau dibawa sebagai manpack oleh dua orang. Ada juga diskusi untuk memasang Raybolt di helikopter. OLU memiliki kemampuan siang/malam melalui penglihatan termal.
Sistem Raybolt berbobot sekitar 20 kg, sementara jangkauan tembak Raybolt ada di rentang 2,5 atau 3 km. Dari segi daya hancur, hulu ledak tandem HEAT Raybolt dapat menembus 900 mm RHA yang mampu mengalahkan proteksi ERA (Explosive Reactive Armor).
Angkatan Darat Korea Selatan menggunakan versi anti-tank dari Kia Motors 4×4 Light Tactical Vehicle (LTV) yang disebut K-153C, yang atapnya dilengkapi menara peluncur dengan dua rudal siap tembak dan empat rudal tambahan yang dibawa di dalam kendaraan. Selain telah dijual ke Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Azerbaijan, sumber tak resmi menyebut bahwa Indonesia juga berpotensi untuk membeli rudal anti tank Raybolt.