
Serangan Balik Militer Indonesia Selalu Mematikan Hingga Buat Australia Takut Ganggu NKRI
Militer Indonesia kewajibannya ialah menjaga kedaulatan NKRI.
Militer Indonesia sebagai alat negara harus berani mati demi keutuhan NKRI.
Maka pemerintah wajib membiayai operasional militer Indonesia di seluruh wilayah NKRI agar dapat menjalankan tupoksinya.
Salah satu upaya untuk meruncingkan naluri tempur militer Indonesia ialah dengan latihan perang.
Latihan perang harus terus digeber sampai para prajurit kelelahan menjalaninya.
Cuma dengan latihan, militer Indonesia akan mencapai titik kesiapan tempur tertinggi.
Untuk latihan internal, Indonesia punya tiga jenis.
Masing-masing matra punya agenda sendiri-sendiri.
Pertama latihan puncak angkatan darat Kartika Yudha dimana meramu semua latihan antar kecabangan di bawahnya jadi satu.
Lantas Angkasa Yudha, latihan puncak antar kecabangan angkatan udara.
Kemudian Armada Jaya yang merupakan latihan puncak angkatan laut.
Itu belum latihan-latihan per kesatuan yang dilaksanakan sebelum adanya latihan puncak itu.
Setelah Armada Jaya, Angkasa Yudha dan Kartika Yudha kelar digelar, diadakanlah Latihan Gabungan alias Latgab tiga matra militer Indonesia.
Latgab ini akan mengukur sejauh mana militer Indonesia mampu menghadapi perang skala besar.
Dalam Latgab baru-baru ini dipraktekkan pendaratan amfibi, superioritas udara hingga serangan kavaleri angkatan darat.
Marinir Indonesia bahkan mempraktekkan mobilisasi udara yang biasanya jarang mereka lakukan di Latgab.
Sebanyak Satu Kompi prajurit Brigif 2 Marinir dari Yonif 5 Marinir melaksanakan debarkasi dari Kapal Republik Indonesia (KRI) pada dini hari untuk melaksanakan pendaratan khusus menggunakan sarana pendarat perahu karet secara senyap,” jelas TNI.
Penggunaan metode mobud merupakan hal lain dari operasi pendaratan amfibi yang jamak dilakukan Marinir.
USMC bahkan sudah mulai meninggalkan takik pendaratan amfibi yang mahal dan pilih menggunakan Mobud.
“Prajurit Brigif 2 Marinir dari Yonif 3 Marinir juga melaksanakan perebutan sasaran yang tidak bisa dilalui melalui darat dengan Mobilisasi Udara (Mobud) dengan menggunakan sarana angkut Helikopter.
Mobile Udara (Mobud) adalah suatu bentuk operasi dimana pasukan tempur berpindah taktis melalui udara dengan di muat oleh Pesawat terbang/Helikopter, sehingga prajurit dapat bergerak cepat, senyap dan tepat di dalam pelaksanaan tugas infiltrasi ke daerah musuh kemudian menuju sasaran untuk dilibatkan dalam pertempuran darat,” ungkapnya.
Militer Indonesia yang terus mengasah naluri tempurnya ini juga mengirim sinyal ke calon lawan agar jangan macam-macam dengannya.
Misalnya China, mereka juga tahu militer Indonesia terlalu barbar jika diajak adu mekanik bila menyangkut kedaulatan NKRI.
Bahkan China menyebut Australia sampai takut jika harus berurusan dengan Indonesia.
“Alasan mengapa Australia mengincar Indonesia di mana-mana adalah karena kurangnya kepercayaan dan ketakutan terhadap Indonesia dalam hal keamanan.
Indonesia tampaknya menghargai perdamaian, dan serangan baliknya terhadap Australia selalu tepat sasaran.
Apakah Indonesia memilih untuk menjadi musuh atau tidak, Australia memiliki banyak alasan untuk takut pada tetangga besar (NKRI) ini,” jelas media China 163 pada 17 Desember 2020.
Militer Indonesia sejatinya tak ingin mencari lawan tapi NKRI harga mati.