Tembok Ratapan, Tempat Suci Yahudi dalam Yerusalem yang digunakan Memiliki Sejarah Konflik

IndoPolitik.com – Jakarta – Konflik Israel Palestina mempunyai sejarah yang panjang. Salah satunya adalah perebutan Kota Yerusalem. Masing-masing negara mempunyai klaimnya sendiri. Berikut adalah sejarah Tembok Ratapan yang dimaksud menjadi situs religi paling suci bagi agama Yahudi.

Dilansir dari myjewishlearning.com, Western Wall yang dimaksud sering disebut sebagai Tembok Ratapan atau Kotel dalam bahasa Ibrani, adalah salah satu dari sedikit sisa tembok yang dimaksud terletak di dalam Bukit Bait Suci, sebuah dataran tinggi pada Kota Tua Yerusalem yang tersebut merupakan situs dari dua bait suci kuno bagi umat Yahudi juga umat Islam setelahnya. Ini adalah situs yang digunakan paling dianggap suci dalam agama Yahudi kemudian merupakan tempat yang mana banyak dikunjungi kemudian digunakan untuk berdoa. 

Mengutip jerusalem-insiders-guide.com, ini bukanlah sebuah situs suci yang mana cuma diperuntukkan bagi orang Yahudi. Kuil Yahudi dalam Yerusalem merupakan tempat ibadah bagi semua orang. Ketika Raja Salomo membangun Bait Suci pertama, dia secara khusus mengajukan permohonan kepada Tuhan agar menjawab doa orang-orang non-Yahudi dalam Bait Suci hal itu (1-Raja 8:41-43), lalu nabi Yesaya menyebutnya sebagai “rumah doa bagi semua bangsa.”

Sejarah Tembok Ratapan sebenarnya dimulai ratusan tahun sebelum masehi. Riwayat Tembok Ratapan, alias Tembok Barat (western wall) dimulai sejak pembangunan Bait Suci Kedua..

Dilansir dari historyhit.com, Bait Suci Kedua, yang mana berdiri sejak tahun 516 SM, merupakan situs yang tersebut paling suci dalam agama Yahudi kemudian dibangun untuk menggantikan Bait Suci Pertama. Pada sekitar tahun 20-19 SM, Raja Herodes merenovasi Bait Suci Kedua pada abad ke-7 Masehi, lalu pada saat itulah Tembok Ratapan dibangun.. Oleh oleh sebab itu itu, kadang-kadang Bait Suci ini dikenal sebagai Bait Suci Herodes.

Bait Suci Kedua dihancurkan oleh pasukan Romawi dalam bawah komando Titus pada tahun 70 Masehi, kemudian orang Yahudi di dalam Yerusalem diasingkan. Dinding Barat adalah salah satu dari sedikit sisa yang dimaksud masih ada. Nama “Dinding Ratapan” merujuk pada kenyataan bahwa ini adalah tempat di area mana orang Yahudi datang untuk meratapi keruntuhan Bait Suci Kedua selama masa Kesultanan Utsmaniyah. 

Setelah Bait Suci dihancurkan, area di area depan Tembok Ratapan menjadi sempit. Setelah berdirinya negara Israel pada tahun 1948 serta Perang Kemerdekaan,,bagian timur Yerusalem termasuk Tembok Ratapan jatuh di tempat bawah pemerintahan Yordania.

Tembok Ratapan menjadi sumber perselisihan antara Yahudi lalu negara Arab dikarenakan daerah itu merupakan dinding terluar tempat ibadah umat Islam, yaitu Masjid Al-Aqsa. Namun, selama Perang Enam Hari pada tahun 1967, Israel merebut kota hal tersebut sekaligus merebut kembali tembok tersebut.

Masih dari historyhit.com, sekarang Tembok Ratapan adalah tempat yang paling dihormati dalam agama Yahudi, Tembok Ratapan selalu dipenuhi oleh para jamaah. Saat ini, Tembok Ratapan memiliki ukuran panjang sekitar 50 meter juga tinggi sekitar 20 meter.  Walau terliha kecil, tetapi tembok ini memanjang tambahan sangat jauh di tempat dalam tanah. 

CATEGORIES
TAGS
Share This