Setelah Sidewinder, Drone Iran ‘Karrar’ Kini Dibekali Rudal Udara Ke Udara Majid, Telah Dipasok Ke Hizbullah

Setelah Sidewinder, Drone Iran ‘Karrar’ Kini Dibekali Rudal Udara Ke Udara Majid, Telah Dipasok Ke Hizbullah

Buntut dari perang di Gaza Palestina, Israel telah mengancam untuk menyerang Iran bila Hizbullah yang dibina dan dipersenjatai Iran, melibatkan diri dalam perang darat bersama Hamas. Namun, bukannya ciut pada ancaman Negeri Zionis, justru belum lama ini Iran merilis peluncuran drone bertenaga jet Karrar, yang berhasil membetot perhatian, lantaran Karrar dipersenjatai rudal udara ke udara berpemandu infrared AD-08 Majid.

Dengan bekal rudal udara ke udara, maka Karrar dapat meladeni peperangan untuk menetralisir jet tempur dan helikopter lawan. Meski tampilan Karrar menyiratkan drone lawas, namun, ini bukan pertama kali Karrar dipersenjatai rudal udara ke udara. Sebelum menggotong rudal Majid, Iran telah sukses meluncurkan rudal yang identik dengan AIM-9 Sidewinde dari Karrar.

Dari video yang diposting akun X Reza_Mad @maysam21901, nampak rudal yang diklaim sebagai Azarakhsh telah diluncurkan dari drone Karrar, dan menjadi Iran sebagai negara ketiga di dunia yang sukses menjajal praktek pelunuran rudal udara ke udara dari drone, yang mana sebelumnya metode tersebut telah dilakukan AS lewat drone MQ-9 Reapers dengan AIM-9X Sidewinder dan Rusia lewat drone Sukhoi S-70 Okhotnik.

Dan yang terbaru, yakni pada 22 Oktober 2023, Tasnim News melaporkan bahwa spesialis militer Iran telah berhasil memodifikasi rudal pertahanan udara (hanud) Majid yang diproduksi di dalam negeri agar kompatibel dengan drone Karrar.

Brigadir Jenderal Alireza Sabahifard, Komandan Angkatan Pertahanan Udara Iran, mengumumkan pada hari Minggu bahwa drone Karrar kini dilengkapi dengan rudal udara ke udara pemburu panas yang memiliki jangkauan hingga 8.000 meter

Perkembangan ini terjadi setelah 18 bulan penelitian dan pengujian yang ketat, di mana tim Pertahanan Udara Iran berhasil mengubah rudal hanud AD-08 Majid. Hulu ledak rudal tersebut kini mampu menetralisir berbagai ancaman udara.

Rudal yang digunakan oleh sistem hanud AD-08 Majid dilengkapi dengan pemandu homing passive imaging infrared (IIR). Rudal pemburu panas ini dapat mencapai target dengan jangkauan mulai dari 700 meter hingga 8.000 meter, serta ketinggian mulai dari 20 meter hingga 6.000 meter. Rudal AD-08 memiliki diameter 156 mm, panjang 2.670 mm, dan berat total 75 kg.

Sebelumnya, drone Karrar telah digunakan untuk peringatan radar dan radio terhadap pesawat asing yang mendekati wilayah udara atau perairan pantai Iran. Drone tersebut merupakan bagian dari teknologi udara generasi baru Iran, yang dirancang khusus untuk tugas intersepsi di ketinggian, sehingga memperluas cakupan operasi pertahanan udara Iran.

Drone Karrar diluncurkan pada tahun 2010 dan dikembangkan pada masa Presiden Iran Ahmadinejad dan merupakan model reverse engineering dari target drone era 70-an, Beechcraft MQM-107 Streaker buatan AS.

Dikutip dari armyrecognition.com, disebut bahwa Karrar telah diekspor ke Hizbullah sejak tahun 2014. Ini adalah salah satu alasan mengapa Israel melakukan serangan udara di Suriah—untuk menargetkan persediaan Hizbullah termasuk depo drone Karrar. Bloomberg melaporkan pada November 2020 bahwa Iran telah mulai mempersenjatai drone Karrar dengan hulu ledak.

Meskipun Karrar mempunyai keterbatasan, potensi efektivitasnya tidak dapat diremehkan, terutama jika Karrar berhasil menjangkau jauh ke dalam wilayah Israel. Di tangan Iran, Karrar tak hanya sanggup meluncurkan rudal udara ke udara, bom konvensional sekelas MK82 pun dapat dilepaskan dari drone ini.

Dari spesifikasi, Karrar mengadopsi pemandu autopilot system dengan dukungan INS/GPS guidance. Karrar ditenagai satu mesin turbojet Tolloue 5 or Microturbo TR 60-5, dimana dapat membawa drone ini melesat hingga 900 km per jam. Jarak jelajah Karrar mencapai 1.000 km dengan radius tempur 500 km.

Berat maksimum Karrar saat tinggal landas 700 kg, payload yang dapat dibawa Karrar mencapai 227 kg. Karrar punya panjang 4 meter dan lebar bentang sayap 2,5 meter, drone ini diluncurkan dengan catapult system, sedangkan untuk recovery (di daratkan) menggunakan parasut.

CATEGORIES
TAGS
Share This